Powered By Blogger

October 2, 2013

BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PEMIKIRAN MANAJEMEN


Apabila dilihat berbagai literatur manajemen, akan ditemukan beberapa pendekatan dalam pemikiran manajemen, yaitu:
1.      Pendekatan tingkah laku
2.      Pendekatan kuantitatif
3.      Pendekatan proses
4.      Pendekatan sistem, dan
5.      Pendekatan kontijensi (peluang)

Pendekatan Tingkah Laku

Pendekatan ini didasarkan pada teori bahwa manajemen berarti pencapaian tujuan dengan bantuan orang lain, maka mempelajari manajemen harus dipusatkan pada hubungan antara orang. Kadang-kadang juga disebut penelaahan “human factor approach” (Liem Tjeng Bie) atau “behavior science approach”. 
Pendekatan ini merupakan perkembangan dari penerapan ilmu-ilmu tentang perilaku dan ilmu jiwa sosial pada manajemen. Menurut pendekatan ini, titik fokus tindakan manajerial adalah perilaku manusia. Apa yang dicapai, bagaimana mencapainya dan mengapa dapat dicapai dipandang ada kaitannya dengan dampaknya dan pengaruhnya terhadap manusia. Individu dianggap sebagai mahluk sosio-psikologis. Dengan demikian, yang diper-soalkan dalam pendekatan tingkah laku ini antara lain: hubungan manusiawi, motivasi, kepemimpinan, latihan dan komunikasi. Pendekatan perilaku menyatakan “manajemen tidaklah melakukannya: justru manajemen menyebabkan orang lain melakukannya”.
Pendekatan tingkah laku memberikan sumbangan pikiran yang penting antara lain: penggunaan “partisipasi” dan cara-cara dalam menghadapi pertentangan yang timbul akibat perbedaan pendapat, serta penekanan pengaruh lingkungan dan pengaruh irasionalitas terhadap perilaku.
Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif dikenal juga sebagai pendekatan matematis. Di dalam studi manajemen, pendekatan ini menitik beratkan peranan pemakaian data angka, matematika, dan statistik dalam membantu manajemen dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya. Karena itu, studi manajemen diberi label penelitian operasi (operations research) atau ilmu manajemen (management science).
Pendekatan kuantitatif terhadap manajemen titik berat terletak pada optimalisasi atau minimalisasi usaha dengan penggunaan model-model matematika, statistik, ekonometri, dan lain-lain sangatlah besar. Suatu jawaban yang diperoleh dengan sendirinya perlu ditafsirkan dan kebijaksanaan dapat digariskan berdasarkan hasil perhitungan-perhitungan yang diperoleh. Pemanfaatan komputer mempercepat perhitungan-perhitungan tersebut sehingga manajemen dapat segera menyelesaikan soal-soal yang dihadapinya.

Pendekatan Proses

Pendekatan manajemen dalam hal ini menganggap manajemen sebagai suatu proses aktivitas yang terdiri dari berbagai sub-aktivitas yang masing-masing merupakan fungsi fundamental manajemen. Menurut Terry sub-aktivitas tersebut meliputi: perencanaan, pengorganisasian, peng-gerakan, dan pengawasan. Keempat sub-aktivitas tersebut merupakan fungsi fundamental manajemen yang berkaitan erat satu sama lain: suatu fungsi tidak seluruhnya terhenti sebelum fungsi berikutnya dimulai. Dalam keadaan saling pengaruh keempat fungsi fundamental manajemen itu sama-sama membentuk proses manajemen merupakan suatu sirkulasi berkelanjutan yang tak berujung.

Pendekatan Sistem

Sesuai dengan namanya, pendekatan ini memandang manajemen sebagai suatu sistem. Pengertian sistem dapat dirumuskan sebagai suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu di dalam suatu lingkungan. Bagian-bagian atau subsistem-subsistem tersebut merupakan kompleksitas tersebut, tetapi dalam kebersamaan mencapai suatu tujuan itu, berlangsung secara harmonis dalam keteraturan yang pasti.
Suatu sistem terdiri dari “input”, “proses transpormasi”, dan “output” yang merupakan suatu totalitas, yang digerakkan oleh sistem-sistem yang lebih kecil yang dinamakan subsistem tadi, dan tidak lepas dari kaitannya dengan sistem yang lebih kecil yang dinamakan subsistem tadi, dan tidak lepas dari kaitannya dengan sistem yang lebih luas.
Sebuah organisasi, misalnya perusahaan, adalah sebuah sistem yang meliputi bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, intern dengan berbagai aktivitas (planning, organizing, actuating, controlling) dan pemanfaatan sarana bersangkutan (man, money, material, machines, maket, methods dan information = 6 M + 1 I), ekstern berkaitan dengan elemen lingkungan sebagai perangsang input dan penerima out-put mereka. Lingkungan ini, oleh Lubis dan Huseini (1987) seperti: industri, bahan baku, tenaga kerja, keuangan, pasar, teknologi, kondisi ekonomi, pemerintah, dan kebudayaan. Oleh Pamuji (1989) meliputi faktor pisik alamiah – trigatra yaitu lokasi dan posisi geografi, iklim dan kekayaan alam, serta kemampuan penduduk. Faktor sosial pancagatra yaitu Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hukum. Untuk lebih jelasnya manajemen sebagai suatu sistem dapat dilihat pada gambar 2.3

Pendekatan Kontijensi (Berdasarkan keadaan/Peluang)

Pendekatan kontijensi (contingency approach) disebut juga dengan pendekatan situasional (situational approach) Pendekatan ini termasuk pendekatan yang relatif baru muncul yang berpendapat bahwa tidak ada resep  yang  terbaik  untuk  mengatasi  masalah  tertentu  dan   menekankan. pentingnya relevansi tindakan manajerial dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam lingkungan. Dengan demikian, menurut pendekatan ini, manajemen dipandang harus  sesuai dengan lingkungan, pemecahan masalah yang terbaik adalah menyelesaikan dengan situasi/kontijensinya.
Manajemen berdasarkan kontijensi banyak digunakan dalam manajemen kemiliteran yang menyusun rencana untuk berbagai macam kondisi   yang  diasumsikan  akan  terjadi.  Dalam kondisi  tertentu   rencana
tertentu yang akan dilaksanakan tetapi apabila kondisinya berbeda akan digunakan rencana yang lain pula.
Pendekatan ini berpendapat bahwa tindakan apa pun yang dilakukan manajer, misalnya berkomunikasi, akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang timbul dalam situasi secara keseluruhan. Karena sifatnya itulah maka keberhasilan dalam manajemen tergantung pada tindakan-tindakan yang sesuai dengan faktor-faktor yang mungkin terjadi dalam lingkungan.

No comments:

Post a Comment