Sehubungan atas uraian manjemen tersebut terdahulu, maka kagiatan yang bercorak manajemen dapat dibedakan seperti berikut:
1. Ditinjau dari tingkatan penjenjangan
adalah sebagai berikut:
- Top management (manajemen puncat) yang biasa
disamakan dengan administrator dengan ciri-ciri, yaitu:
-
pemegang kebijaksanaan dalam suatu
organisasi
-
pemutusan terakhir merupakan
bidangnya
- lebih banyak memiliki kecakapan
keterampilan manajer
- Midle management. (manajemen
menengah) dengan ciri-cirinya sebagai berikut: kepadanya merupakan
transito informasi, instruksi dan sebagainya, dari atasan ke bawahan begitupun
sebaliknya,
- Lower management ( manajemen
bawah) biasa juga disebut dengan supervisory
management, gang leader, mandur atau operation management dengan ciri-cirinya sebagai berikut:
-
kemampuan mengenai tehnik yang
bersangkut paut dengan organisasi
-
berhubungan langsung dengan pekerja
dan lebih banyak memiliki keterampilan tehnik
Manajemen
puncak (top management)
-
Administrator, Kepala Jawatan/Kantor, Direktur
![](file:///C:/Users/FIRMAN/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
Manajemen menengah (midle management)
![](file:///C:/Users/FIRMAN/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif)
Manajemen bawah (Lower management)
-
Supervisor, mandor, Kepala Sub
Dalam hubungannya dengan kecakapan (skill) dan tingkatan manajemen, ada
suatu aksioma bahwa setiap manajer pada tingkat apapun juga ia bekerja dan
selalu memerlukan dua macam keterampilan/kecakapan (skill) yaitu: technical
skillas (kecakapan tehnis) dan managerial
skills (kemampuan memimpin). Dan semakin tinggi kedudukan seseorang di
dalam organisasi ia semakin banyak memerlukan kecakapan memimpin dan semakin
kurang kecakapan teknis, sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang di dalam
suatu organisasi semakin banyak kecakapan teknis daripada kecakapan memimpin.
Dengan kata lain semakin tinggi kedudukan seseorang di dalam suatu organisasi
ia harus semakin menjadi “generalist”,
sedangkan semakin rendah kedudukan di dalam suatu organisasi ia harus menjadi “spesialist”
memberi pemahaman bahwa pada
manajemen puncak (top management), kecakapan memimpin (managerial skill - MS)
lebih banyak daripada kecakapan teknis (technical skill – TS). Pada manajemen
bawah (lower management) berbanding terbalik dengan manajemen puncak, yaitu lebih banyak kecakapan teknik (TS)
daripada kecakapan memimpin (MS). Sedangkan manajemen menengah (midle
management) kecakapan memimpin sama dengan kecakapan teknis. MS = TS
Oleh karena itu apabila
seseorang menduduki jabatan manajer yang semakin rendah ia semakin berhadapan
langsung kepada petugas-petugas tersebut, maka dari itu ia masih harus
menguasai seluk beluk dari kegiatan yang operatif sifatnya. Sebaliknya apabila
seseorang berhasil menduduki jabatan manajer yang semakin tinggi dalam
organisasi yang besar ia semakin terpisah jauh dari kegiatan operasional dan
sifat tugasnya beralih dari pemberian bimbingan langsung kepada petugas
operatif menjadi tugas penentu tujuan, perumus kebijaksanaan, penggerak
kelompok manajer pada tingkat yang lebih rendah dan pemikir hal-hal yang
sifatnya lebih menyeluruh.
2. Ditinjau dari macamnya materi yang
dipersoalkan, maka manajemen dapat dibagi sebagai berikut:
a. Manajemen personil (personnel management) yaitu manajemen yang menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal
kepegawaian atau personalia dalam sesuatu badan (organisasi) tertentu
b. Manajemen finansial (financial management) yaitu manajemen
yang mempersoalkan tentang urusan keuangan dalam suatu usaha kerjasama
(organisasi)
c. Manajemen pendidikan (education management) yaitu manajemen
yang menitik-beratkan perhatiannya kepada soal-soal pendidikan
d. Manajemen pemasaran (marketing management) yaitu manajemen
yang titik persoalannya tentang pemasaran, perdagangan
e. Manajemen Perkantoran (office management) yaitu manajemen yang
memper-soalkan masalah perkantoran atau manajemen yang penerapannya dalam suatu
kantor
f. Dan sebagainya menurut materi yang
dipersoalkan sepertinya manajemen produksi, manajemen pergudangan, manajemen
perhotelan, manajemen koperasi, manajemen akuntansi, dan lain-lain.
3.
Ditinjau dari sistem/cara pelaksanaannya
adalah sebagai berikut:
- Manajemen tradisional dengan
ciri-cirinya mengikuti tradisi yang sudah berjalan
- Manajemen
ilmiah (scientific management) dengan
ciri-cirinya diadakan perhitungan dengan dasar norma-norma ilmu
pengetahuan
- Manajemen
terbuka (open management) dengan
ciri-cirinya adalah “sosial kontrol” dan “social partisipation” selalu ada, sehingga dipupuk “social responsibility” dan “social
support”
- Manajemen
tertutup dengan ciri-cirinya tidak ada social
control, rahasia dipegang oleh beberapa orang saja.
4.
Ditinjau dari sudut filosofi antara
lain dengan sebagai berikut:
a.
Manajemen otokratis/diktatorial
dengan ciri-cirinya manajemen paksa, tidak menghargai pendapat orang hanya pendapatnya
saja yang dianggap benar.
b.
Manajemen liberal dengan ciri-ciri
adalah berbagai ketentuan dibuat oleh para pengikut/orang bawahan dan pmimpin
sebagai simbol saja, tidak ikut serta
dalam kegiatan kelompok. Bawahan nanti mendapat petunjuk dan saran-saran dari
manajer bawahan itu sendiri memintanya.
c.
Manajemen demokratis dengan
ciri-cirinya pemutusan senantiasa berdasar musyawarah (mengikut sertakan
bawahan). Ada
singkroni-sasi antara tujuan individu
dengan tujuan organisasinya, senang menerima saran pendapat dan kritikan dari
bawahan, mengutamakan kerjasama dalam pencapaian tujuan, senantiasa berusaha
agar bawahannya lebih sukses daripadanya, menghargai bawahan sebagai manusia
yang bermartabat. Biasanya sebagian dari kekuasaan dan tanggung jawabnya
diserahkan kepada bawahannya, akan tetapi ia tidak melepaskan dirinya sebagai
manajer yang resmi.
5.
Ditinjau dar segi luasnya/golongannya
adalah sebagai berikut:
a. Generala management (manajemen makro). Manajemen yang bersifat umum
b. Special management (manajemen mikro). Manajemen yang bersifat khusus, manajemen yang hanya
mengenai satu bidang tertentu saja, misalnya: manajemen kepegawaian, manajemen
perkantoran, mana-jemen produksi, manajemen mutu terpadu, manajemen strategis
dan sebagainya.
6. Ditinjau dari kedudukan/penempatannya,
yaitu:
a.
Patrimonial management
Kedudukan yang strategis dan penting
dalam organisasi diberikan kepada orang-orang berdasarkan hubungan keluarga.
b.
Political management
Kedudukan yang strategi dan penting
dalam organisasi diberikan kepada orang-orang berdasarkan partai politik
tertentu
c.
Profesional management
Kedudukan yang strategis dan
penting dalam organisasi diberikan kepada orang-orang berdasarkan kecakapan
atau jasa.
No comments:
Post a Comment