Diasumsikan bahwa pembuatan putusan
manajerial adalah rasional. Dimaksud dengan ini ialah bahwa manajer berlaku
taat asas, memilih nilai maksimal dalam setiap hambatan yang muncul. Bila pembuatan putusan benar-benar rasional tentulah dia
sangat obyektif dan logis. Itu berarti dia mampu merumuskan masalah dengan
cermat. Dia memilih tujuan yang spesifik dan jelas. Tambahan lagi
langkah-langkah pembuatan putusan terarah secara taat asas, pada seleksi
alternative yang memaksismalkan pencapaian tujuan.
Berikut ini dikemukakan pendapat Mansoer (opcit) tentang rasio-nalitas
pembuatan putusan, yaitu:
Kejelasan
masalah. Dalam pembuatan
putusan yang rasional masalah harus jelas dan tidak tersamar. Pembuatan putusan
diasumsikan mempunyai informasi lengkap tentang situasi putusan.
Orientasi
sasaran jelas. Dalam pembuatan putusan yang rasional tidak ada perbedaan
pendapat tentang sasaran yang dituju. Apakah putusan menyang-kut pembelian
mobil baru, memilih fakultas yang akan dimasuki, menetapkan harga produksi
baru, memilih pegawai baru untuk jabatan yang lowong. Pembuatan putusan
mempunyai sasaran tungal, jelas apa yang ia hendak capai.
Mengetahui
pilihan. Diasumsikan bahwa pembuatan putusan adalah seorang kreatif,
mampu mengidentifikasikan semua
persyaratan yang gayut (relevan) dan mampu membuat daftar semua
alternatif yang berkemung-kinan untuk dikerjakan. Selanjutnya pembuatan putusan
sadar akan kon-sekuensi yang mungkin terjadi untuk masing-masing alternatif.
Pilihan jelas.
Rasionalitas berasumsi bahwa persyaratan dan alternatif dapat diurut dalam
urut-urutan menurut tingkat kepentingannya.
Pilihan
tetap. Di samping sasaran dan pilihan jelas, diasumsikan pula bahwa
persyaratan khusus dari putusan adalah berubah-ubah dan bobot yang diberikan
adalah stabil setiap saat.
Tidak ada pembatasan biaya dan waktu. Pembuatan putusan yang rasio-nal mampu mengadakan
informasi lengkap tentang persyaratan dan alter-natif karena diasumsikan tidak
ada pembatasan dalam hal biaya dan waktu.
Hasil ekonomi maksimal. Pembuatan putusan yang rasional selalu memilih alternatif yang akan
membuahkan hasil ekonomi yang maksimal.
Sebagai simpulan, berikut ini dapat dikemukakan dalam bentuk ilustrasi seperti
gambar 5.4
Asumsi tentang
rasionalitas ini dapat diterapkan pada semua pengambilan putusan. Namun demikian karena disadari
bahwa
pembuatan putusan
manajerial ada dalam suatu organisasi perusahaan,
perlu menambahkan asumsi. Pembuatan putusan manajerial yang rasional berasumsi
bahwa putusan dibuat atas kepentingan ekonomi yang terbaik dari organisasi.
Itu berarti pembuatan putusan diasumsikan
memaksimalkan kepentingan organisasi dan bukan kepentingannya sendiri.
No comments:
Post a Comment