Powered By Blogger

October 2, 2013

SARANA-SARANA MANAJEMEN (TOOLS OF MANAGEMENT)


Dalam manajemen suatu usaha atau jawatan memerlukan sarana/alat mengingat tanpa sarana tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai, sebagaimana ungkapan oleh Thomas  Carlile (The Liang Gie, 1962) yang mengatakan “manusia dalam melaksanakan aktivitas kegiatannya tentunya akan mempergunakan alat sebab tanpa alat, ia tak dapat berbuat apa-apa, dengan alat ia dapat berbuat segala apa (man is a tool using animal … without tools he is with tools he is all)’. Sebagai contoh: manusia hanya dapat menulis karena adanya polpen atau pensil dan semacamnya, manusia dapat mengetik karena adanya sarana/alat mesin tik, dan sebagainya.
Adapun yang menjadi sarana manajemen seperti yang dikemukakan oleh Terry yang lebih dikenal dengan istilah “The six M’S is management” (6 M di dalam manajemen), yaitu: manusia (man), uang (money), materi (materials), pasar (market) dan tata kerja (methods). Oleh Soejadi (1988) dan dinas pemerintahan (sipil service) menyebutnya sebagai asas sumber yang terdiri dari 4 M di dalam manajemen. Tata kerja (methods) dan pasar (market), tidak dimasukkan sebagai asas sumber karena tata kerja merupakan cara pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya atas rangkaian kegiatan yang harus dilakukan, sedang pasar adalah wahana atau tempat untuk memperluas sasaran kegiatan organisasi.
Sudah dikemukakan pada bab pendahuluan sub E, bahwa dalam era globalisasi 6 M dalam manajemen itu tidak cukup, perlu di tambahkan dengan sarana yang ke 7 yaitu “informasi” (information)  sehingga sarana manajemen menjadi 6 M + 1 I (man/orang, money/uang, materials/materi, machines/mesin, market/pasar, methods/tata kerja, dan information/infor-masi)

  1. Man ( orang-orang/ manusia)

Dalam manajemen faktor manusia adalah faktor yang paling menentukan mengingat manajemen itu tidak akan ada kalau manusia itu sendiri tidak ada. Manusia itulah yang membuat tujuan, dan manusia itu pula yang melakukan proses kegiatan untuk mencapai tujuan. Tanpa manusia tidak ada proses kerja. Oleh karena itu, pada hakekatnya manusia adalah manusia kerja. Hanya saja manajemen itu sendiri tidak akan timbul apabila setiap orang akan bekerja untuk dirinya sendiri tanpa melakukan kerja sama dengan yang lain. Manajemen timbul karena adanya orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, manusia bukan hanya makhluk kerja tetapi makhluk kerja sama.
Manajemen adalah pencapaian tujuan/sasaran yang telah ditetapkan bersama-sama orang lain. Jadi manajemen tidak akan ada tanpa adanya kerja sama dan yang melakukan kerja sama adalah manusia. Justru itu manajemen tergantung pada manusianya. Kalau manusianya yang baik, baiklah manajemen itu, tetapi sebaliknya kalau manusianya buruk maka buruklah juga manajemen itu.
Sehubungan dengan itu, manajemen yang dilakukan oleh sekelom-pok orang yang telah berpengalaman dan berpendidikan/berpengetahuan mengakibatkan kegagalan atau mismanajemen yang merupakan bahaya besar dalam usaha kerja sama itu. Titik fokus dari manajemen adalah manusia. Jadi manusia merupakan sarana yang mutlak diperlukan bahkan yang terpenting bagi berhasilnya pencapaian tujuan. Tanpa manusia tidak akan ada kegiatan, tanpa kegiatan tujuan tak akan tercapai sedangkan tujuan adalah merupakan sasaran dari manajemen.
Ditinjau dari sudut manusianya, dalam manajemen ada tiga ciri, yaitu:
a.       kegiatan dilakukan oleh lebih dari satu orang
b.      dilakukan secara bersama-sama atau adanya kerja sama
c.       adanya tujuan bersama.
Ketiga ciri itu satu sama lain saling berhubungan, tak dapat dipisahkan. Dengan demikian ditinjau dari segi manusianya manajemen dapatlah dikatakan proses kegiatan yang dilakukan oleh lebih satu orang secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
Manajemen tidak akan timbul dari kegiatan yang dilakukan oleh sendiri atau untuk kepentingan sendiri atau mencapai tujuan sendiri atau dengan singkat dari sendiri oleh sendiri untuk sendiri, melainkan sebaliknya manajemen adalah dari bersama untuk bersama.
Hal ini adalah penting, mengingat seorang manajer yang meninggalkan kerja sama dan segala sesuatunya dilakukan dengan sendiri, serta hasilnya dinikmati sendiri, maka manajer yang demikian akan mengalami kegagalan dan akan ditinggalkan oleh bawahannya.
Dari uraian di atas dapatlah dikatakan bahwa manusia merupakan pusat kegiatan dan manusialah yang melahirkan, menggunakan dan melak-sanakan manajemen. Tanpa manajemen yang bekerja sama manaje-men itu sendiri tidak akan ada. Oleh karena itu manajemen dalam arti art (seni) lahir pada waktu manusia melakukan kerja sama

  1. Money (Uang)

Tentu saja harus disadari bahwa manusia bukanlah merupakan sasaran yang satu-satunya diperlukan, manusia bisa lelah, sakit, lalai, bosan, marah dan sebagainya. Untuk menjauhi hal-hal tersebut dan untuk memberikan kepuasan yakni sebagai imbalan jasa terhadap jerih payahnya maka kepada manusia perlu diberi perangsang dan salah satu perangsang yang sangat baik adalah berupa uang (money).
Di samping itu pula uang bisa membiayai pembiayaan sesuatu usaha kerja sama apa ia sebagai jawatan pemerintah atau yayasan maupun badan perusahaan. Jadi uang diperlukan setiap kegiatan untuk mencapai tujuannya. Makin baik keuangan dari suatu usaha kerja sama maka semakin stabil pula kedudukan manajemen dalam usaha kerja sama itu menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan dalam menyelenggarakan segala tugas kewajiban dalam usaha kerja sama tersebut.
Walaupun uang itu benda mati sedangkan manusia itu makhluk hidup, yang dilengkapi akal, tetapi pengaruh benda mati (uang) itu terhadap manusia sangat besar. Sering dijumpai dalam suatu perusahaan atau jawatan terhadap bagian yang mengalami kekosongan dan saling melemparkan tanggung jawab atau sebaliknya terjadi tumpukan pejabat, salah satu penye-babnya adalah uang. Banyak manajer yang berhadapan dengan pengadilan disebabkan melakukan tindak pidana dalam soal keuangan. Walaupun seharusnya manusia itu tidak dikalahkan oleh benda mati tetapi karena faktor ekologi yaitu lingkungan yang mempengaruhinya, sehingga banyak juga yang tidak berdaya terhadap rangsangan uang.
Jadi uang juga merupakan sarana yang penting bagi pelaksanaan manajemen dengan setepat-tepatnya, hanya saja perlu pula diingat bahwa walaupun uang itu banyak, tetapi tetap sarana (tools) yang paling menen-tukan dalam manajemen adalah manusianya.

3.   Materials (Materi)

Materi dalam terminology manajemen di Indonesia sering di sebut dengan istilah perbekalan. (administrasi material – administrasi perbekalan) Bahkan sering secara silih berganti dipergunakan juga bersama-sama dengan peralatan, sehingga menjadi perbekalan dan peralatan (administrasi material – administrasi perbekalan – administrasi peralatan).  Tetapi dalam konteks ini istilah material dimaksudkan untuk memberikan  arti adanya baha dan juga merupakan sarana yang sangat diperlukan bagi pelaksanaan fungsi manajer dan pencapaian tujuan usaha kerja sama. Sesuatu pekerjaan sering macet dalam pelaksanaan kerjanya akibat tidak tersedianya bahan-bahan (materials) dan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaannya itu. Misalnya suatu proyek pembangunan gedung terhenti dikarenakan tidak adanya bahan seperti semen, batu, kapur, pasir, kerangka-kerangka, plat baja dan sebagainya.
Oleh karena itu, di samping manusia dan uang yang merupakan sarana manajemen, maka materi juga merupakan sarana yang diperlukan guna terciptanya proses manajemen, dengan materi maka fungsi manajemen dapat terlaksanan.

  1. Machines (Mesin)

Dalam perusahaan maupun pemerintah, mesin-mesin sangat diper-lukan. Di muka telah disinggung bahwa manusia bisa lelah, sakit atau lalai, padahal faktor manusia merupakan sarana terpenting dalam manajemen.  Berhubungan dengan itu agar manusia tidak terlalu lelah hingga jatuh sakit atau lalai, maka dengan demikian terutama dalam menghemat tenaga kerja dan energi manusia diperlukan mesin-mesin utamanya sekali dalam peker-jaan-pekerjaan yang berat dapat diambil alih oleh tenaga-tenaga mesin. Begitupun mengenai hal-hal yang memerlukan perbanyakan yang sama umpamanya surat-surat yang mempunyai tembusan/harus disebar luaskan, tanpa mesin ketik atau stensil atau foto copy maka memerlukan tenaga, waktu yang cukup banyak untuk menulisnya secara berulang-ulang sehingga proses manajemen itu mengalami keterlambatan.
Dengan demikian masalah mesin merupakan pula sarana manajemen yang sangat diperlukan, walaupun di dunia modern sekarang ini ditemukan mesin-mesin yang serba canggih mengakibatkan banyak tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian. Tetapi manusia sudah menya-dari pula kegunaan mesin-mesin yang membawa kepada kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga memberikan juga keuntungan-keun-tungan yang banyak terhadap kerja itu sendiri dan kepaea masyarakat secara keseluruhan pada umumnya.
Jadi dengan alasan tersebut merupakan pula bahwa mesin meru-pakan sarana manajemen yang diperlukan di dalam rangka pencapaian tujuan secara tepat dan efisien.
Hanya perlu diingat pula bahwa menggunakan mesin tergantung kepada manusia, bukan manusia yang tergantung kepada mesin. Bahkan mesin itu sendiri tidak akan ada kalau tidak ada manusia yang menemu-kannya. Mesin itu dibuat justru untuk memperlancar/mempermudah tujuan manusia. Jadi hanya merupakan suatu metode untuk mempermudah penyelesaian pekerjaan. Hasil penyelesaian pekerjaan mesin yang baik dan benar tergantung dari moral dan skill dari pemakainya.

  1. Market (Pasar)

 

Pemasaran dari barang-barang produksi sudah barang tentu sangat penting bagi kelangsungan proses produksi itu sendiri. Proses produksi sesuatu barang akan berhenti apabila barang-barang yang diproduksi itu tidak laku. Oleh karena itu penguasaan pasar dalam arti penyebarluasan hasil-hasil produksi kepasaran agar sampai kepada konsumen, merupakan faktor determinant (yang menentukan) dalam perusahaan produksi.

Agar supaya pasrah dapat dikuasai, maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera dan kemampuan konsumen. Barang yang kualitas rendah dengan harga yang relatif mahal tidak akan laku dijual atau tidak dikuasai pasaran. Tetapi sebaliknya barang yang berkualitas tinggi dengan harga relatif murah akan menarik pembeli sehingga dapat menguasai pasaran.
Hal tersebut di atas adalah penggunaan pasar dalam dunia per-dagangan
Adapun dalam administrasi negara yang menjadi market (pasar) adalah sama juga yaitu masyarakat, hanya saja secara keseluruhan. Sedangkan yang menjadi “barang produksinya” adalah layanan perusahaan atau jasa (ini administrasi negara dikurangi perusahaan negara atau niaga negara). Apabila rakyat atau masyarakat telah merasakan pelayanan yang sebaik-baiknya akan mendukungnya atau dengan kata lain memberikan kerjasamanya dengan sebaik-baiknya, sehingga pemerintah dapat berjalan stabil.
Adapun “barang produksi” dari administrasi negara yang terakhir adalah tercapainya tujuan negara, yaitu menurut aristoteles dalam bukunya politcs adalah good life (kehidupan yang baik) atau menurut Merriam (Sukarna, 1972) yakni:
a.       External security (keamanan dari luar)
b.      Interned order (ketertiban dalam negeri)
c.       Justice (keadilan)
d.      Social welfare (kesejahteraan masyarakat)
e.       Freedom (kemerdekaan)
Apabila seluruh rakyat telah merasakan kehidupan yang baik, maka pemerintah akan mendapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat sehingga akan berjalan stabil.
Uraian di atas sejalan dengan pendapat Waldo (Sukarna, 1972) yang menyatakan public administration is the organization and management of man and materials to achieve the purposes of government. Artinya: administrasi negara adalah pengorganisasian dan manajemen manusia dan materi untuk pencapaian tujuan pemerintah. Public administration is the art and science of management as applied to affairts of the state. Artinya: administrasi negara adalah seni dan ilmu manajemen yang diterapkan terhadap urusan-urusan negara.
Tentu saja dalam penerapannyapun market sebagai tools of management tidak dapat dipisahkan dari tools (sarana) yang lainnya yaitu man, materials, machines, dan methods. Bahkan dapat dikatakan market akan tergantung sama sekali kepada sarana yang lainnya.

  1. Methods (Tata kerja)

Methods (tata kerja) adalah suatu cara melaksanakan pekerjaan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Jadi tercapainya atau tidaknya tujuan itu tergantung dari cara kerjanya.
Suatu tata kerja yang baik memperlancar jalannya pekerjaan. Tetapi walaupun tata kerja yang telah dirumuskan atau ditetapkan dengan baik, sedangkan orang yang diserahi tugas pelaksanaannya kurang baik, oleh karena itu penggunaan tata kerja, tergantung pula pada orangnya, Bahkan tata kerja itu sendiri dibuat atau diciptakan manusia. Tanpa manusia tidak ada tata kerja.
Perlu diingat bahwa tata kerja diperlukan dalam setiap kegiatan manajemen itu diperlukan dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi manajemen dan juga diperlukan dalam penggunaan sarana dari manajemen lainnya yaitu diperlukan untuk memilih dan menempatkan orang-orang, menyusun anggaran belanja, mengurus dan menggunakan bahan-bahan (materi), menggunakan mesin-mesin dan dalam pemasaran tetapi namun demikian tetap dilakukan oleh manusia. Dengan demikian faktor utama dalam menajemen tetap manusianya itu sendiri.

  1. Information (Informasi)

Informasi adalah sangat penting dilakukan di dalam dan oleh masyarakat, karena tidak ada kegiatan yang dilakukan yang tidak punya informasi. Sebaliknya semua kegiatan menghasilkan informasi baik yang berguna bagi organisasi yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi organisasi lain selain organisaasi yang bersangkutan.
Melaksanakan fungsi manajemen tidak terlepas dari atau boleh mungkin justru informasi maka fungsi tersebut akan dapat dilaksanakan, seperti misalnya: fungsi perencanaan dan keputusan hanya mungkin terlaksana dengan data yang lengkap, up to date dan dapat dipercaya. Data yang tidak jelas tidak lengkap berakibat perencanaan yang tidak mantap dan keputusan yang tidak tepat. Pada gilirannya pelaksanaan manajemen tidak efisien dan efektif.
Oleh karena itu, tepatlah apabila informasi juga merupakan sarana manajemen yang perlu karena tanpa informasi tidak mungkin kegiatan manajemen akan terlaksana. Informasi tidak hanya untuk manajer melain-kan juga untuk semua orang dalam organisasi agar dapat menunaikan tugas-nya masing-masing dengan sebaik mungkin. 

No comments:

Post a Comment