Mengenai
hubungan antara manajemen dengan administrasi, berikut ini dikemukakan pendapat
atau pandangan dari pakar/ahli:
Pandangan sarjana Barat atau
sarjana Luar Negeri, terutama hampir semua sarjana administrasi menyatakan
bahwa administrasi lebih luas daripada manajemen. Tetapi memang ada pula
pendapat yang mempersamakan, bahkan ada yang sebaliknya yaitu memandang
manajemen lebih luas daripada administrasi.
Pada saat sekarang ini, para sarjana
seperti: Ralph Currier Davis, John Robert Beisshline, Harold Koontz, John M.
Ffiffner, William R. Spriegel, The Liang Gie, Sondang P. Siagian dan masih
banyak pakar/ahli administrasi lainnya yang mengatakan bahwa “administrasi” itu
lebih luas daripada manajemen”.
Sheldom
(Atmosudirdjo, 1975) menyatakan bahwa “Administration
is the function in industry concerned in the determination of the corporate policy,
the coordination of finance, production and distribution, the settlement of the
compass of the organization and the ultimate control of the executive.
Management proper is the function in industry concerne in the execution of
policy, within the limits set up by administration, and the employment of the
organization for the particular objects set before it.” (Administrasi di
dalam suatu usaha adalah fungsi yang menentukan kebijaksanaan perusahaan,
koordinasi finansial, produksi dan distribusi, penentuan arah jalannya
organisasi, pengawasan tertinggi terhadap eksekutif. Manajemen adalah fungsi
yang melaksanakan kebijaksanaan (policy),
di dalam batas-batas yang ditentukan oleh administrasi dan penggunaan dari
organisasi untuk tujuan tertentu yang ditetapkan untuk itu).
Schroef
(1966) mengemukakan bahwa: administrasi merupakan bagian konstitusi dari
manajer sedangkan manajemen merupakan bagian pelaksanaan dari manajer.
Administrasi sangat besifat menentukan sedang manajemen terutama bersifat
pelaksanaan. Administrasi menguraikan tentang tujuan umum, menetapkan
kebijaksanaan penting, merumuskan rencana umum dari berbagai prosedur,
meresmikan berbagai program yang luas dan menyetujui proyek-proyek utama yang
termasuk program umum.
Atmosudirdjo
(opcit) merumuskan bahwa administrasi adalah membuat segala sesuatu (yang harus
diputuskan sebagai objectives, policies,
dan rencana-rencana yang harus bersifat menyeluruh, over-all, semesta, pangkal dasar) diolah dan dipersiapkan oleh
staff, dilaksanakan dan diselenggarakan oleh para manajer, dan secara
sesempurna-sempurnanya dikendalikan dan diawasi oleh suatu sistem informasi
dengan kantor sebagai pusat informasinya. Dan manajemen adalah: segala
sesuatunya yang telah ditetapkan oleh administrasi tercapai melalui daya-upaya
orang-orang yang bekerja sama secara “team” atau organisasi.
Di tempat lain,
Atmosudirdjo menulis bahwa administrasi itu adalah pengendalian dari suatu
badan usaha secara keseluruhan, secara semesta, secara menyeluruh, tanpa
menitikberatkan pada salah satu unsur yang tertentu. Sedangkan manajemen adalah
pengendalian dari badan usaha tersebut melalui salah satu unsur terutama dengan
menitikberatkan pada unsur manusia.
Siagian
(opcit) mengemukakan bahwa manajemen merupakan inti dari administrasi, karena
manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi. Dengan perkataan
lain bahwa administrasi dan manajemen tidak dapat dibedakan. Apabila dilihat
dari segi fungsinya, administrasi mempunyai dua tugas, yaitu: (1) menentukan
tujuan menyeluruh yang hendak dicapai, (2) menentukan kebijaksanaan umum yang
mengikat seluruh organisasi. Sebaliknya manajemen pada hakekatnya berfungsi
untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian
tujuan sesuai batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat
administrasi. Tujuan yang ditentukan oleh manajemen hanya bersifat
departemental atau sektoral dan di bidang penentuan kebijaksanaan hanya
bersifat khusus ataupun bersifat pelaksanaan.
The
Liang Gie (opcit) mengemukakan bahwa administrasi (adminis-tration) adalah rangkaian perbuatan dalam setiap usaha
kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Rangkaian
perbuatan yang disebut administrasi itu banyak sekali macamnya sebagai unsur
administrasi. Walaupun demikian dapat dibedakan dalam delapan macam unsur umum
yang merupakan subkonsep administrasi yaitu: organisasi, manajemen, komunikasi,
informasi, personalia, finansial, materi, dan relasi publik. Manajemen sebagai
subkonsep administrasi yaitu rangkaian kegiatan penataan yang berupa
penggerakan orang-orang dan pengarahan fasilitas kerja agar tujuan kerja sama
benar-benar tercapai
Dari
pengertian di atas jelaslah hubungan antara manajemen dengan administrasi yang
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Dalam penerapan administrasi dan manajemen tidak dapat
dipisahkan hanya kegiatannya yang dapat dibedakan
2.
Administrasi bersifat konsep, menentukan tujuan dan
kebijaksanaan umum secara menyeluruh. Sedangkan manajemen sebagai subkonsep,
bertugas melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan kebijaksanaan
yang sudah tertentu pada tingkat administrasi.
Administrasi lebih luas daripada manajemen,
karena manajemen sebagai salah satu unsur dan merupakan inti dari administrasi.
Manajemen sebagai inti administrasi merupakan alat pelaksana utama dari
administrasi. Manajemen tidak melaksanakan sendiri kegiatan yang bersifat
operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok
orang yang disebut “bawahan”. Jadi dengan manajemen administrasi akan mencapai
tujuannya.
No comments:
Post a Comment